Tuk Bima Lukar bukan hanya sumber mata air biasa, melainkan tempat dengan nilai sejarah, spiritual, dan budaya yang kaya serta legenda yang menarik dari mitologi Jawa:
- Tuk Bima Lukar adalah sumber mata air purba yang menjadi hulu Sungai Serayu, salah satu sungai besar di Jawa Tengah yang mengaliri banyak daerah hingga bermuara di Samudra Hindia. Mata air ini sangat penting bagi kehidupan masyarakat sekitar dan dianggap suci.
- Nama “Tuk Bima Lukar” berasal dari cerita pewayangan. “Tuk” berarti mata air dalam bahasa Jawa, dan “Bima Lukar” merujuk pada kisah Bima, salah satu anggota Pandawa Lima, yang konon menciptakan mata air ini setelah menggali tanah dalam keadaan tanpa busana (lukar). Bima menggunakan alat vitalnya untuk membuat lubang air yang akhirnya menjadi mata air ini, dan memenangkan lomba membuat sungai melawan Kurawa.
- Di mata air ini terdapat bangunan dengan tiga undakan. Undakan paling atas dianggap bagian paling suci dan digunakan untuk menaruh sesaji. Kemudian ada kolam penampung air, dan di bagian bawah terdapat dua pancuran tempat masyarakat dan pengunjung mencuci muka atau mandi. Mandi atau mencuci muka di sini dipercaya bisa membuat awet muda.
- Beberapa ciri khas budaya Hindu masih tampak di lokasi ini, seperti pancuran air yang terbuat dari batu Lingga dan tumpahan air berupa Yoni, yang menjadi bukti bahwa Tuk Bima Lukar adalah situs peninggalan peradaban kuno.
- Tempat ini selalu terbuka untuk umum tanpa dikenakan biaya tiket masuk, dan pengunjung dapat datang kapan saja untuk menikmati kesegaran mata air yang jernih dan dingin ini.
Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa Tuk Bima Lukar bukan hanya sumber mata air biasa, melainkan tempat dengan nilai sejarah, spiritual, dan budaya yang kaya serta legenda yang menarik dari mitologi Jawa.