Telaga Merdada menawarkan pengalaman alam yang menenangkan dan keindahan pemandangan khas dataran tinggi Dieng, sekaligus menjadi kontribusi penting untuk kehidupan masyarakat sekitar melalui fungsi ekologinya.
Berikut fakta menarik tentang Telaga Merdada di Dieng:
- Telaga Merdada merupakan danau terluas di Dataran Tinggi Dieng dengan luas sekitar 25 hektar. Terletak di Desa Karang Tengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, di ketinggian sekitar 2.045 meter di atas permukaan laut, telaga ini dikelilingi oleh perbukitan hijau seperti Bukit Pangonan dan Bukit Semurup yang memberikan pemandangan alam yang memukau.
- Berbeda dari telaga lainnya di Dieng, Telaga Merdada tidak memiliki sumber mata air. Seluruh air yang ada merupakan hasil tampungan air hujan, sehingga pada musim kemarau air di telaga ini akan surut dan terlihat sebagian dasar telaga, yang berisi lumpur tebal berbahaya untuk dilintasi.
- Nama “Merdada” berasal dari kata “dada” yang berarti luas atau lapang, merujuk pada luas permukaan telaga yang mengesankan dan suasana tenang yang terbuka, membuatnya cocok sebagai tempat refleksi dan menenangkan diri dari hiruk-pikuk kehidupan.
- Telaga ini juga pernah menjadi lokasi pembibitan jamur oleh PT Dieng Jaya dari tahun 1950 hingga 1998, sebelum akhirnya ditutup seiring krisis ekonomi. Kini beberapa bangunan bekas pembibitan tersebut masih dapat ditemukan di sekitar telaga.
- Air telaga sangat penting bagi petani di sekitar, terutama yang mengandalkan pertanian kentang, karena menjadi sumber pengairan lahan pertanian di sekelilingnya.
- Telaga Merdada biasanya buka pada jam 7 pagi hingga 5 sore dengan biaya tiket masuk sangat terjangkau sekitar Rp5.000. Fasilitas yang tersedia meliputi area parkir, toilet, mushola, warung wisata, dan spot foto yang menarik.
- Telaga ini menjadi tujuan wisata yang ideal untuk wisatawan yang ingin menikmati suasana alam yang tenang, pemandangan perbukitan yang hijau, dan udara pegunungan yang sejuk sebagai pelarian dari kebisingan kota.