Sumur Jalatunda merupakan perpaduan keajaiban alam vulkanik dan legenda budaya lokal yang kuat, menjadikannya salah satu objek wisata Dieng yang menarik baik dari sisi alam maupun cerita mistis.
Berikut fakta menarik tentang Sumur Jalatunda di Dieng:
- Sumur Jalatunda adalah sumur alami raksasa di Dieng dengan diameter sekitar 90 meter dan kedalaman diperkirakan lebih dari 100 meter. Sumur ini terbentuk akibat letusan dahsyat Gunung Prahu Tua jutaan tahun lalu, yang meninggalkan cekungan vertikal besar berupa kepundan vulkanik.
- Nama “Jalatunda” berasal dari bahasa Jawa, yaitu “Jala” yang berarti jaring dan “Tunda” yang berarti yang belum terlaksana. Nama ini melambangkan harapan agar tidak menunda kesempatan dalam meraih cita-cita atau keinginan, sesuai dengan mitos yang berkembang di masyarakat sekitar.
- Mitos terkenal dari Sumur Jalatunda adalah siapa pun yang berhasil melempar batu hingga mencapai sisi seberang sumur—melintasi permukaan air dan dinding curamnya—akan dikabulkan permintaannya. Tradisi ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan meski secara logika sulit dilakukan karena ukuran sumur yang sangat besar dan curam.
- Sumur Jalatunda dipercaya memiliki hubungan spiritual dan mitologis, antara lain sebagai pintu menuju Sapta Pratala (bumi lapis ketujuh) dalam kepercayaan lokal, serta ada kisah epos Mahabharata yang mengaitkan sumur ini dengan tapak kaki Bima saat bertarung melawan naga raksasa.
- Selain nilai mistis, sumur ini juga menghadirkan pemandangan alam yang indah dan eksotis di kawasan Dataran Tinggi Dieng, dengan udara sejuk dan suasana yang tenang, sehingga cocok untuk wisata alam dan spiritual.
- Lokasi Sumur Jalatunda berada di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, dan buka setiap hari dengan tiket masuk yang terjangkau. Akses jalan menuju lokasi cukup menantang, sehingga kendaraan tertentu seperti sedan kurang direkomendasikan.